Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kedungpring

24 Juli 2018
Administrator
Dibaca 145 Kali
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kedungpring

LensaBawuran - Kelompok 12 Praktek Belajar Lapangan Stikes Surya Global Yogyakarta bersama Pemuda dan Pemudi Dusun Kedungpring Desa Bawuran melakukan bersih-bersih lingkungan, Minggu (22/7/2018). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan perilaku sesorang tentang kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit yang bisa diegah dengan PHBS ini, mulai dari diare, batuk, flu dan penyakit lainnya. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan.

Mneurut Koordinator Kelmpok Diki Amir, mengatakan bahwa tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Masih menurut Diki, Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik yang mempengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan sosial, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penanggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan. PHBS Kesehatan lingkunga di Indonesia masih dirasakan belum memenuhi kebutuhan dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi kriteria kesehatan pemukiman.

Ada sekitar 30 pemuda dan mahasiswa PBL yang terjun langsung berpartisipasi dalam PHBS ini. Sasarannya sungai yang melintas di tengah pemukiman penduduk dusun Kedungpring yang berbatasan langsung dengan desa Wonolelo. Kegiatan berlangsung seru dan ramai, mengambil sedikit demi sedikitsampah organik maupun non organik. Sangat disayangkan banyak warga yang belum sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempat sampah. Sehingga terjadi penumpukan sampah di pinggiran sungai yang bisa menjadi sarang bakteri ataupun viruss. Tak hanya sampah rumah tangga saja, bahkan limbah ternak banyak yang dibuang ke sungai sehingga mengakibatkan bau air yang sangat tidak sedap dan menjadi faktor utama pencemaran sumber mata air yang setiap hari dipakai oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Dari kegiatan ini terkumpul 15 karung sampah baik organik maupun non organik, yang selanjutnya sampah diangkut oleh mobil pick up dan langsung dibuang ke TPA Piyungan yang terletak tidak jauh dari Dudun Kedungpring Desa Bawuran. (Adhy Irawan S./ Diki Amir S.)