Pengajian Ramadhan Lintas Sektor se-Kapanewon Pleret Digelar di Kalurahan Bawuran

Bawuran.id – Kalurahan Bawuran menjadi tuan rumah dalam Pengajian Lintas Sektor tingkat Kapanewon Pleret yang diselenggarakan pada Jumat (14/3). Kegiatan ini bertujuan mempererat silaturahmi antar berbagai sektor masyarakat serta memperkuat nilai-nilai keagamaan di bulan suci Ramadhan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Panewu Pleret Evie Nur Siti Fatonah, S.Sos., MM., Polsek Pleret, Koramil Pleret, Kepala KUA Pleret, Kepala Puskesmas Pleret, serta Korwil Kapanewon Pleret. Hadir pula lurah se-Kapanewon Pleret, ASN dan non-ASN, pendamping program, perangkat kalurahan, Bamuskal, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas.
Pengajian dimulai pukul 08.00 WIB dengan tilawah oleh Ustaz Ahmad Rodhi dari Padukuhan Sanan. Acara dilanjutkan dengan sambutan Lurah Bawuran, Supardiono, S.Sn., yang menyampaikan ucapan selamat datang dan harapannya agar pengajian ini membawa manfaat bagi seluruh peserta.
"Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan yang mulia ini. Semoga dengan adanya pengajian lintas sektor ini, kita semua bisa mempererat ukhuwah dan saling mengenal lebih dalam," ujar Supardiono.
Panewu Pleret, Evie Nur Siti Fatonah, dalam sambutannya menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja sama antar sektor dalam membangun masyarakat yang harmonis dan religius.
Puncak acara diisi tausiyah oleh Drs. H. Saebani, MA., M.Pd., yang saat ini menjabat sebagai Ketua MUI Kabupaten Bantul. Beliau dikenal dengan gaya ceramahnya yang humoris dan interaktif. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan empat poin utama yang relevan dengan tantangan zaman, yakni:
1. Mengislamkan Orang Islam
Nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Khususnya di bulan suci Ramadhan, umat Islam harus beribadah sebaik mungkin, bukan sekadar mempersiapkan pakaian dan perayaan Idul Fitri. Ibadah puasa sendiri memiliki hikmah yang besar, termasuk manfaat kesehatan.
2. Gerakan Memanusiakan Manusia
Membangun karakter manusia yang berakhlak mulia menjadi kunci utama dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Menjawakan Orang Jawa
Pelestarian budaya Jawa, termasuk penggunaan bahasa Jawa, pakaian adat, dan aksara Jawa, harus tetap dijaga agar tidak hilang di tengah arus modernisasi. Saat ini, masih banyak orang Jawa yang justru kesulitan menggunakan bahasa Jawa dengan baik.
4. Mengindonesiakan Orang Indonesia
Semangat kebangsaan harus selalu dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh nyata adalah ketergantungan masyarakat pada bahan makanan impor. Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan yang mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, diharapkan Pengajian Lintas Sektor ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin di tahun-tahun mendatang.
<!-- This is BACKLINK FORM --> <!-- This is BACKLINK FORM -->
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin